Murai Batu
adalah seekor burung dengan warna coklat, hitam dan sedikit warna putih yang mempunyai suara yang merdu.  Kemampuanya menirukan suara burung lain, menjadikan suaranya penuh variasi.  Ekornya yang panjang membuat burung ini terlihat eksotis. Wajar saja, jika banyak orang gandrung padanya.  Sebagai kicauan di rumah, atau bahkan di buat lomba burung berkicau

Prospek
usaha peternakan murai batu ini sangatlah menjanjikan. Dengan harga anakannya yang mencapai jutaan rupiah per bulan, terasa bisnis ini sangat menggiurkan.  Modal dan biaya yang di butuhkan pun juga tidak terlalu besar jika di bandingkan dengan usaha lain.  Harga anakan yang tidak pernah turun dari tahun ke tahun, layak Anda pertimbangkan untuk menjadikannya bisnis sampingan di rumah.  Pakan yang di berikan seperti jangkrik dan kroto bisa kita dapatkan di pasaran seperti pasar burung atau di toko pakan ternak.


Syarat 
yang di butuhkan untuk usaha ini adalah pengetahuan yang cukup tentang burung dengan nama latin Copsychus malabaricus ini sangat mutlak mengingat ada banyak perihal yang harus di ketahui sebelum terjun ke bisnis ini.  Segala macam kharakteristik dan perilakunya perlu untuk di pelajari lebih mendalam agar tidak menghadapi banyak kendala dan permasalahan selama menernakkan burung yang terdapat di pulau Sumatera dan Kalimantan ini.  Kandang penangkaran seluas 1 m X 1 m dengan tinggi dua meter sudah bisa di jadikan kandang penangkaran untuk satu indukan murai batu.  Jadi, jika Anda mempunyai lahan yang kosong di rumah Anda, bisnis ini patut Anda pertimbangkan karena tidak memakan tempat yang luas.

Kelemahan
yang paling sering di hadapi oleh peternak pemula adalah proses penjodohan.  Murai batu memang di kenal sangat teritorial.  Dia secara naluri akan mengusir setiap burung yang mendekat di daerah teritorialnya.  Makanya, banyak indukan betina yang di patuk hingga meninggal oleh sang pejantan.  Selain itu, resiko kematian juga harus di perhitungkan mengingat bisnis ini adalah hewan hidup yang resiko kematiannya pun tetap ada.  Hal ini bisa di siasati dengan pemeliharaan secara intensif melalui pakan yang berkualitas tinggi dan pemberian vitamin secara rutin.  Diharapkan, dengan cara tersebut kesehatan sang murai batu pun tetap bisa terjaga dengan baik.

Solusi
yang paling tepat adalah dengan cara menjodohkan murai batu secara benar. Indukan yang di pilih harus memenuhi syarat seperti ekor yang panjang atau yang memiliki trah jawara bisa kita pilih agar proses pemasaran anakan murai batu nantinya bisa lebih mudah.  Atau, membeli indukan yang sudah pernah berproduksi bisa menjadi alternatif lainnya walaupun sepasang indukan yang seperti itu biasanya memiliki banderol yang tinggi.  Tetapi, bila di hitung-hitung, membeli indukan yang pernah berproduksi bisa meminimalisir kemungkinan kematian indukan betina karena biasanya indukan ini sudah jodoh sebelumnya.  Tetapi, yang perlu di perhatikan dalam membeli indukan yang sudah produksi pun, kemungkinan untuk mereka bertengkar tetap ada. Jadi, kita harus terus mengawasi selama di kandang penangkaran.  Solusi lain yang bisa di lakukan adalah membeli anakan sejak berusia satu bulan.  Dengan usia ini,  jika jantan dan betina terus di satukan sejak kecil, kemungkinan jodoh jika sudah dewasa jauh lebih besar dari pada menjodohkan murai batu yang sudah dewasa.  Silahkan juga lihat penangkaran murai batu disini sebagai referensi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top